Wednesday, April 7, 2010

FOTOSINTESIS TUMBUHAN
A. TUJUAN :
Membuktikan fotosintesis tumbuhan serta faktor penghambat dan mempercepat fotosintesis

B. LATAR BELAKANG TEORI:
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
Intensitas
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
Konsentrasi
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu

C. ALAT DAN BAHAN :

Alat : Bahan :
. Gelas kimia (4 buah).
Tabung reaksi (4 buah).
Corong (4 buah).
Kawat penyangga (12 batang).
Stopwatch (1 buah).
Termometer (1 buah).
Waskom (1 buah).
Air secukupnya.
Es Batu secukupnya.
NaHCO3
Hydrilla.



Kamera (1 buah).

Langkah Kerja:
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Memasukkan 2 potongan tanaman hydrilla ke dalam corong. Diusahakan agar tanaman hydrilla tidak keluar dari corong.
Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.
Memasukkan tiga kawat penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga keseimbangan dari corong yang telah diisi dengan hydrilla. Sebaiknya, jarak antara bawah corong dengan dasar gelas kimia tidak terlalu jauh, sekitar 0,5 cm.
Memasukkan gelas kimia ke dalam waskom yang berisi air, diikuti dengan memasukkan corong yang di dalamnya berisi tanaman hydrilla ke dalam gelas kimia tersebut. Selanjutnya tutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi. Sebaiknya semua bagian tabung reaksi berisi air, sehingga tidak ada ruang udara.
Mengulangi langkah 3 sampai 5 untuk 3 corong berikutnya.
Menandai masing-masing gelas kimia sebagai gelas kimia 1, 2, 3, dan 4.
Meletakkan gelas kimia pertama di tempat yang teduh.
Meletakkan gelas kimia kedua, ketiga dan keempat di tempat yang terbuka (terkena sinar matahari langsung).
Mengukur suhu awal masing-masing gelas kimia.
Menunggu hingga muncul gelembung-gelembung udara yang tampak pada tabung reaksi.
Menuangkan larutan NaHCO3 secukupnya pada gelas kimia nomor 3.
Menuangkan beberapa bongkahan es batu pada gelas kimia nomor 4.
Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang muncul lalu memasukkan data ke tabel.
Setelah banyak rongga udara yang terbentuk di tabung reaksi. Tabung reaksi diangkat

D. HASIL DAN PEMBAHASAN :

Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam langkah kerja. Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan di dua kondisi yang berbeda, juga diberi perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan ada juga yang ditambahkan dengan es batu. Hasil pengamatan yang kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

BEJANA
PERLAKUAN
BANYAK GELEMBUNG
A Diletakkan di tempat teduh -
B Diletakkan di tempat terang +
C Diletakkan di tempat terang + NaHCO3 ¬¬++
D Diletakkan di tempat terang + es batu ±


Ket :
= Tidak ada gelembung
+ = Bergelembung
± = Berkurang gelembung
++ = Bertambah gelembungnya

Pembahasan :
Dari pengamatan yang dilakukan, dari keempat percobaan tentang pengujian fotosintesis tumbuhan dengan mengkondisikan setiap percobaan dengan kondisi yang berbeda diperoleh :
Pada bejana A,diletakkan ditempat gelap,Nampak tidak terdapat gelembung yang menunjukkan tidak terjadi fotosintesis. dan pada bejana B yang ditempat terang,terdapat gelembung dan menunjukan ada reaksi fotosintesis,dan pada bejana C yang awalnya dikondisikan seperti bejana B,dan beberapa saat kemudian ditambahkan NaHCO3, selang beberapa detik gelembungnya semakin bertambah,hal ini menunjukkan bahwa NaHCO3 dapat membantu laju reaksi fotosintesis tanaman.penambahan NaHCO3 memperbanyak gelembungnya karena ketika NaHCO3 berikatan dengan H2O menghasilkan CO2 ;
NaHCO3 Na+ + HCO3-
HCO3- H2O + CO3
CO2 dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis sebagai bahan utama ,yang reaksinya ;
6CO2 + 6H2O + (SINAR MATAHARI)/KLOROFIL 6C6H12O6 + 6O2
Pada bejanana D yang dikondisikan sama seperti bejana B dan selang beberapa detik muncul gelembung,dan ketika keluar gelembung ditambahkan es batu pada bejana dan terjadi perubahan selang berapa detik gelembung- gelembung tersebut menghilang,es batu merupan katalisis yang dapat memperlambat laju reaksi,dalam hal ini laju fotosintesis ketika ditambahkan es batu kedalam bejana maka suhu berubah dan semakin dingin, sehingga enzim yang membantu fotosintesis tidak dapat bekerja maksimum dan dapat menghentikan proses fotosintesis.


E. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan bahwa fotosintesis membutuhkan cahaya yang cukup, dan laju fotoosintesis dapat dipengaruhi oleh banyaknya karbon dioksida,serta membutuhkan suhu yang optimum,karena enzim- enzim yang membantu proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu tertentu

No comments:

Post a Comment